SuaraNias.Com, Nias Selatan - Menkumham Yasonna H Laoly didampingi Pj Gubsu Eko Subowo kompetisi selancar internasional bertajuk World Surf League Qualifieng Series Nias Pro 2018 di Pantai Sorake, Desa Botohili Sorake, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Jumat (24/8). Yassona menilai dengan pelaksanaan Nias Pro 2018, menjadi bukti jika Nias Selatan dapat dijadikan tujuan para surfer dunia.
"Nias Pro 2018 yang melibatkan World Surf League (WSL) dengan Asian Surfing Championship (ASC), adalah bukti jika Nias merupakan salah satu destinasi wisata surfing kelas dunia yang tidak perlu di ragukan lagi," ujarnya dilansir detik.com, Senin (21/8) lalu.
Yasonna menambahkan, Pulau Nias dikenal juga dengan keindahan pantainya yang memukau. Bahkan, tidak kalah dengan Pulau Bali, Lombok, dan lainnya, sehinga Nias menjadi surga bagi para surfers.
"Di Pulau Nias, kita dapat menemukan patung-patung peninggalan zaman megalitukum dan rumah-rumah adat Nias yang unik. Salah satu diantaranya di Desa Bawomataluo, Nias Selatan. Sambil meninjau desa, kita juga dapat menikmati tari perang yang sangat heroik. Untuk itu, saya mengajak para wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke Nias menghadiri Nias Pro 2018," kata Menteri yang juga asli dari Nias tersebut.
Dalam sambutannya saat membuka kejuaraan selancar dunia itu, Yasonna menyampaikan Pantai Sorake adalah lokasi terbaik di dunia untuk berselancar (surfing). Untuk itu dirinya meminta seluruh pihak bergandengan tangan mendukung kemajuan pariwisata di kabupaten ini, dan Kepulauan Nias, Sumut serta Indonesia umumnya.
"Ini kehadiran saya yang kedua dalam event pariwisata yang menarik banyak wisatawan datang ke Kepulauan Nias," ujar Yasonna.
Kesiapan dan keramahtamahan masyarakat, katanya, merupakan hal yang penting dalam mengembangkan pariwisata. Hal ini menjadi tugas khusus bagi pemerintah setempat mendidik masyarakat menjadi ramah kepada pelaku wisata.
Senada, Eko Subowo menyebutkan bahwa event Nias Pro 2018 yang dilaksanakan oleh World Surf League (WSL) menunjukkan bahwa potensi alam di Nisel merupakan pemberian Tuhan yang tidak terhingga kepada manusia.
"Tadi Manager World Surf League mengatakan bahwa mungkin spot surfing di Sorake adalah nomor dua terbaik (dunia) setelah Hawaii. Dan itu harus kita syukuri," ujarnya.
Penyelenggaraan event ini, kata Pj Gubsu, merupakan upaya mengembangkan pariwisata di Sumut. Karena itu dirinya berterima kasih kepada Pemkab Nisel, yang berupaya mempromosikan pariwisata melalui kompetisi surfing internasional, di Sumut dan secara khusus di Nias.
"Dengan begitu, maka jumlah wisatawan apalagi sport tourism yang menggemari ini akan berlipat ganda bisa hadir di sini. Ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor pariwisata," sebutnya.
Sebelumnya Bupati Nisel Hilarius Duha menjelaskan tujuan penyelenggaraan Nias Pro 2018 adalah untuk lebih memperkenalkan Pantai Sorake sebagai salah satu spot surfing terbaik di dunia dan sebagai destinasi wisata bahari.
Peserta yang ikut kompetisi ini merupakan para peselancar internasional dari sembilan negara. “Diharapkan dengan gelaran event ini, Pantai Sorake dapat dikenal untuk menjadi lokasi spot surfing dunia,” harapnya.
Sementara itu Menpar RI melalui Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad mengatakan Pantai Sorake salah satu tempat surfing terbaik di Indonesia, bahkan termasuk peringkat ke-10 di dunia.
Sedangkan Anggota DPD RI Parlindungan Purba yang hadir, mengapresiasi upaya Pemkab Nisel mempromosikan daerah pariwisata melalui kompetisi surfing Internasional. Dengan event Nias Pro, dirinya berdoa pariwisata di Sumut semakin berkembang. Nias Pro 2018 jadi ajang bagi para surfer dunia unjuk gigi. Selain itu, para surfer juga bisa sekaligus menikmati keindahan alam di Kabupaten Nias Selatan.
Nias Pro 2018 yang merupakan kejuaraan surfing kelas dunia akan berlangsung hingga 28 Agustus di Pantai Sorake, Nias Selatan. Nias Pro 2018 merupakan lanjutan dari event Nias Selatan Opening Surfing Contest 2017. Pada event tahun lalu tersebut, diikuti total 95 peserta dan negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Chile, dan Brazil.
Dan kali ini, kejuaraan tersebut dibuat lebih besar dengan target peserta minimal 100 orang dari 20 negara. Rinciannya 80 surfer pria dan 20 surfer wanita dengan melibatkan World Surf League (WSL), dan Asian Surfing Championship (ASC).
Peluncuran World Surf League Nias Pro 2018 telah dilakukan bersamaan dengan Launching Ya'Ahowu Nias, beberapa waktu lalu.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, Nias Pro sebagai destinasi wisata surfing kelas dunia, juga sebagai ajang memperkenalkan kekayaan potensi bahari Indonesia.
"Nias Pro adalah kejuaraan internasional. Banyak surfer terbaik mancanegara yang akan ambil bagian. Dan ini menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan potensi wisata bahari di Nias," ungkapnya dalam keterangan tertulis (21/8)
"Nias Pro 2018 yang melibatkan World Surf League (WSL) dengan Asian Surfing Championship (ASC), adalah bukti jika Nias merupakan salah satu destinasi wisata surfing kelas dunia yang tidak perlu di ragukan lagi," ujarnya dilansir detik.com, Senin (21/8) lalu.
Yasonna menambahkan, Pulau Nias dikenal juga dengan keindahan pantainya yang memukau. Bahkan, tidak kalah dengan Pulau Bali, Lombok, dan lainnya, sehinga Nias menjadi surga bagi para surfers.
"Di Pulau Nias, kita dapat menemukan patung-patung peninggalan zaman megalitukum dan rumah-rumah adat Nias yang unik. Salah satu diantaranya di Desa Bawomataluo, Nias Selatan. Sambil meninjau desa, kita juga dapat menikmati tari perang yang sangat heroik. Untuk itu, saya mengajak para wisatawan dalam dan luar negeri untuk datang ke Nias menghadiri Nias Pro 2018," kata Menteri yang juga asli dari Nias tersebut.
Dalam sambutannya saat membuka kejuaraan selancar dunia itu, Yasonna menyampaikan Pantai Sorake adalah lokasi terbaik di dunia untuk berselancar (surfing). Untuk itu dirinya meminta seluruh pihak bergandengan tangan mendukung kemajuan pariwisata di kabupaten ini, dan Kepulauan Nias, Sumut serta Indonesia umumnya.
"Ini kehadiran saya yang kedua dalam event pariwisata yang menarik banyak wisatawan datang ke Kepulauan Nias," ujar Yasonna.
Kesiapan dan keramahtamahan masyarakat, katanya, merupakan hal yang penting dalam mengembangkan pariwisata. Hal ini menjadi tugas khusus bagi pemerintah setempat mendidik masyarakat menjadi ramah kepada pelaku wisata.
Senada, Eko Subowo menyebutkan bahwa event Nias Pro 2018 yang dilaksanakan oleh World Surf League (WSL) menunjukkan bahwa potensi alam di Nisel merupakan pemberian Tuhan yang tidak terhingga kepada manusia.
"Tadi Manager World Surf League mengatakan bahwa mungkin spot surfing di Sorake adalah nomor dua terbaik (dunia) setelah Hawaii. Dan itu harus kita syukuri," ujarnya.
Penyelenggaraan event ini, kata Pj Gubsu, merupakan upaya mengembangkan pariwisata di Sumut. Karena itu dirinya berterima kasih kepada Pemkab Nisel, yang berupaya mempromosikan pariwisata melalui kompetisi surfing internasional, di Sumut dan secara khusus di Nias.
"Dengan begitu, maka jumlah wisatawan apalagi sport tourism yang menggemari ini akan berlipat ganda bisa hadir di sini. Ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat setempat dari sektor pariwisata," sebutnya.
Sebelumnya Bupati Nisel Hilarius Duha menjelaskan tujuan penyelenggaraan Nias Pro 2018 adalah untuk lebih memperkenalkan Pantai Sorake sebagai salah satu spot surfing terbaik di dunia dan sebagai destinasi wisata bahari.
Peserta yang ikut kompetisi ini merupakan para peselancar internasional dari sembilan negara. “Diharapkan dengan gelaran event ini, Pantai Sorake dapat dikenal untuk menjadi lokasi spot surfing dunia,” harapnya.
Sementara itu Menpar RI melalui Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad mengatakan Pantai Sorake salah satu tempat surfing terbaik di Indonesia, bahkan termasuk peringkat ke-10 di dunia.
Sedangkan Anggota DPD RI Parlindungan Purba yang hadir, mengapresiasi upaya Pemkab Nisel mempromosikan daerah pariwisata melalui kompetisi surfing Internasional. Dengan event Nias Pro, dirinya berdoa pariwisata di Sumut semakin berkembang. Nias Pro 2018 jadi ajang bagi para surfer dunia unjuk gigi. Selain itu, para surfer juga bisa sekaligus menikmati keindahan alam di Kabupaten Nias Selatan.
Nias Pro 2018 yang merupakan kejuaraan surfing kelas dunia akan berlangsung hingga 28 Agustus di Pantai Sorake, Nias Selatan. Nias Pro 2018 merupakan lanjutan dari event Nias Selatan Opening Surfing Contest 2017. Pada event tahun lalu tersebut, diikuti total 95 peserta dan negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Chile, dan Brazil.
Dan kali ini, kejuaraan tersebut dibuat lebih besar dengan target peserta minimal 100 orang dari 20 negara. Rinciannya 80 surfer pria dan 20 surfer wanita dengan melibatkan World Surf League (WSL), dan Asian Surfing Championship (ASC).
Peluncuran World Surf League Nias Pro 2018 telah dilakukan bersamaan dengan Launching Ya'Ahowu Nias, beberapa waktu lalu.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, Nias Pro sebagai destinasi wisata surfing kelas dunia, juga sebagai ajang memperkenalkan kekayaan potensi bahari Indonesia.
"Nias Pro adalah kejuaraan internasional. Banyak surfer terbaik mancanegara yang akan ambil bagian. Dan ini menjadi kesempatan baik untuk memperkenalkan potensi wisata bahari di Nias," ungkapnya dalam keterangan tertulis (21/8)