SuaraNias.Com - Lompat batu atau Hombo Batu merupakan salah satu budaya atau tradisi yang sampai sekarang masih terpelihara hingga sekarang ini yang ada di Kabupaten Nias Selatan khususnya.
Pada zaman dahulu desa-desa di Nias Selatan khususnya di Ori To'ene, Maenamolo, Mazino dan Onolalu, Sumatera Utara banyak melakukan peperangan, karena mereka sering berperang antar desa satu dengan lainnya. Banyak desa yang memasang pagar batu yang tinggi sebagai pertahanan desa mereka. Inilah yang menyebabkan prajurit-prajurit Nias yang boleh pergi berperang diharuskan berlatih untuk lompat batu yang umumnya tinggi di atas 2 meter.
Bagi para pemuda Nias yang akan ikut perang persyaratan mereka harus bisa melompati tembok batu setinggi 2 meter ini agar memudahkan untuk menyerang desa musuh dan bisa langsung melompatinya. Desa-desa adat di Nias rata-rata mempunyai menara batu yang digunakan untuk sarana latihan lompat ini, karena dahulu ini digunakan untuk pelatihan militer prajurit dan pemuda Nias. Selain itu tradisi lompat batu saat ini dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa dirinya sudah pantas dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Karena saat ini perang adat sudah tidak pernah lagi terjadi, Hombo Batu ini sekarang diteruskan sebagai budaya saja. Namun tradisi ini tetap dilestarikan sampai sekarang terutama sebagai salah satu bentuk ritual upacara dan simbol budaya masyarakat Nias.
Pada zaman dahulu desa-desa di Nias Selatan khususnya di Ori To'ene, Maenamolo, Mazino dan Onolalu, Sumatera Utara banyak melakukan peperangan, karena mereka sering berperang antar desa satu dengan lainnya. Banyak desa yang memasang pagar batu yang tinggi sebagai pertahanan desa mereka. Inilah yang menyebabkan prajurit-prajurit Nias yang boleh pergi berperang diharuskan berlatih untuk lompat batu yang umumnya tinggi di atas 2 meter.
Bagi para pemuda Nias yang akan ikut perang persyaratan mereka harus bisa melompati tembok batu setinggi 2 meter ini agar memudahkan untuk menyerang desa musuh dan bisa langsung melompatinya. Desa-desa adat di Nias rata-rata mempunyai menara batu yang digunakan untuk sarana latihan lompat ini, karena dahulu ini digunakan untuk pelatihan militer prajurit dan pemuda Nias. Selain itu tradisi lompat batu saat ini dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa dirinya sudah pantas dianggap dewasa dan matang secara fisik.
Karena saat ini perang adat sudah tidak pernah lagi terjadi, Hombo Batu ini sekarang diteruskan sebagai budaya saja. Namun tradisi ini tetap dilestarikan sampai sekarang terutama sebagai salah satu bentuk ritual upacara dan simbol budaya masyarakat Nias.